SEMARANG, obyektif.tv – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Komite Ekonomi Kreatif (Komekraf) se-Jateng menyepakati langkah strategis memperkuat arah pembangunan ekonomi kreatif menuju target “Provinsi Kreatif”. Kesepakatan ini mengemuka dalam audiensi Gubernur Ahmad Luthfi dengan pengurus Komekraf di Kantor Gubernur, Senin (11/8/2025).
Pertemuan dihadiri jajaran pimpinan dinas terkait, pengurus Komekraf provinsi, serta perwakilan Komekraf dari kabupaten/kota. Pembahasan meliputi penguatan kelembagaan, penyusunan strategi subsektor unggulan, dan program percepatan pembangunan ekosistem kreatif berbasis potensi lokal.
“Ekonomi kreatif tidak bisa disamakan sepenuhnya dengan UMKM. Cakupannya lebih luas, meliputi kriya, kuliner, fesyen, desain, musik, seni pertunjukan, hingga karya digital. Pengembangannya perlu strategi khusus sesuai karakter setiap subsektor,” tegas Gubernur Luthfi.Jawa Tengah telah memiliki 28 Komekraf tingkat kabupaten/kota, dengan 12 daerah menyandang predikat Kota/Kabupaten Kreatif. Keberagaman subsektor ini disebut sebagai modal besar mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat identitas budaya.
Program Wilayah Berdaya
Salah satu agenda prioritas adalah program Kecamatan Berdaya dan Desa Berdaya. Dari total 576 kecamatan, tiap wilayah akan dipetakan potensinya, ditingkatkan kapasitas SDM-nya, dan dibentuk kluster industri kreatif berbasis kearifan lokal. Program ini akan mengusung prinsip kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media.
Lithfi juga menekankan peluang besar pariwisata ramah muslim. Komekraf diminta menyusun panduan praktis bagi pelaku wisata, mulai dari fasilitas ibadah, kuliner halal, hingga paket wisata yang menjaga nilai budaya lokal.
Dampak untuk Kabupaten Semarang
Kebijakan ini membuka ruang bagi Kabupaten Semarang untuk mengembangkan sektor kriya berbasis limbah kayu, kuliner khas, dan desa wisata budaya. Dukungan provinsi akan membantu penguatan pelatihan, perluasan pemasaran, serta integrasi produk kreatif dengan pariwisata.
Luthfi menginstruksikan Komekraf segera menyusun roadmap ekonomi kreatif per daerah, memuat subsektor unggulan, strategi kluster, program prioritas, hingga mekanisme pembiayaan. Pemerintah provinsi berkomitmen mengintegrasikan dukungan anggaran melalui dinas terkait.
Audiensi diakhiri dengan foto bersama, menandai komitmen bersama membangun ekosistem kreatif yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. ***