SEMARANG, obyektif.tv – Kehadiran para Bhe Kun menjadi salah satu daya tarik dalam kirab budaya Festival Cheng Ho 2025 di Kota Semarang. Bhe Kun dikenal sebagai pengawal atau perawat kuda Sam Poo Tay Djien (Laksamana Cheng Ho) yang turut mengawal jalannya kirab dari Kelenteng Tay Kak Sie menuju Klenteng Sam Poo Kong.
Ciri khas para Bhe Kun terletak pada riasan wajah yang dicoret-coret sebagai wujud kaul atau nadar—janji yang diucapkan kepada diri sendiri atau kepada Allah jika harapan atau cita-cita mereka terkabul. Tradisi ini diyakini sebagai bentuk rasa syukur yang diwujudkan secara nyata, salah satunya dengan ikut serta menjadi Bhe Kun dalam kirab.
Menariknya, siapapun bisa berpartisipasi menjadi Bhe Kun, tanpa harus memandang latar belakang agama atau kepercayaan. Sebab kirab ini merupakan pesta rakyat yang terbuka dan bisa dirayakan oleh siapa saja. Hal ini menjadikan kehadiran Bhe Kun bukan sekadar atraksi budaya, tetapi juga simbol semangat kebersamaan dan keberagaman masyarakat Semarang.
Tradisi Bhe Kun menjadi salah satu ciri khas dalam kirab budaya yang digelar oleh Kelenteng Tay Kak Sie, sebagai bagian dari penghormatan terhadap warisan sejarah perjalanan Cheng Ho ke Nusantara. Di tengah modernisasi, kehadiran Bhe Kun menjadi pengingat pentingnya menjaga nilai-nilai tradisi, toleransi, dan keberagaman dalam bingkai budaya lokal. ***