Home / REGIONAL / SEMARANG / Forum Deswita Kabupaten Semarang Dorong Inovasi Kreatif

Forum Deswita Kabupaten Semarang Dorong Inovasi Kreatif

SEMARANG, obyekti.tv – Pariwisata desa kini tak lagi sekadar mengandalkan keindahan alam atau tradisi budaya. Kreativitas menjadi kunci agar desa wisata (deswita) mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan destinasi. Semangat inilah yang mengemuka dalam Forum Komunikasi Desa Wisata dan Kelompok Sadar Wisata Kabupaten Semarang yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang di Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung, Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen, Sabtu (30/8/2025).

Acara tersebut dihadiri Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Ketua Komite Ekonomi Kreatif, Tim Dosen Stipari Semarang, pengurus Forum Komunikasi (FK) Desa Wisata dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Semarang, lurah dan kepala desa se-Kabupaten Semarang, pemerintah Desa Poncoruso, Karang Taruna Srumbung Gunung, serta pengelola desa wisata dari berbagai wilayah.

Forum Komunikasi Desa Wisata dan Kelompok Sadar Wisata Kabupaten Semarang yang digelar di Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung, Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen.

Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Semarang, Dimas Herdy Utomo, menegaskan pentingnya pendekatan kreatif dalam pengelolaan desa wisata. Menurutnya, kreativitas dapat menjadi jalan kemandirian agar desa wisata tidak bergantung penuh pada dana desa.

“Pendekatan kreatif bisa menjadi salah satu jalan agar desa wisata berdikari. Jadi, tidak hanya bermuara pada anggaran desa. Ketika anggaran habis, desa wisata tetap bisa hidup dan berkembang,” ujarnya.

Ia menambahkan, Kabupaten Semarang memiliki 85 desa wisata dengan potensi yang beragam. Menurutnya, Konsep kreatif harus lahir dari, oleh, dan untuk masyarakat, sehingga dapat menghadirkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa.

“Kami senang bisa hadir di forum ini, karena dari jejaring yang luas kita bisa saling belajar. Setiap desa punya cerita, dan dari cerita itu bisa lahir gagasan kreatif yang bukan hanya memperkuat wisata, tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat di dalamnya,” kata Dimas.

Sementara itu, Ketua FK Desa Wisata dan Pokdarwis Kabupaten Semarang, Daniel Bayu Anggara, menekankan pentingnya kolaborasi dengan sektor ekonomi kreatif. Ia berharap desa wisata tidak hanya menawarkan pemandangan menarik, tetapi juga pengalaman menyeluruh yang melibatkan pancaindra wisatawan.

“Wisatawan datang bukan sekadar untuk berfoto, tapi benar-benar terlibat dan mengalami pengalaman luar biasa. Penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba harus mendapat kesan mendalam,” ungkapnya.

Ketua FK Desa Wisata dan Pokdarwis Kabupaten Semarang, Daniel Bayu Anggara.

Bayu menilai Kabupaten Semarang memiliki kekayaan wisata yang meliputi budaya turun-temurun, wisata alam, agro, hingga aktivitas edukasi. Menurutnya, sinergi dengan berbagai pihak, termasuk akademisi dan pelaku industri kreatif, akan memperkuat produk desa wisata sekaligus meningkatkan mutu layanan.

Melalui forum ini, para pelaku wisata desa di Kabupaten Semarang diharapkan semakin siap menghadapi tantangan sekaligus mampu menghadirkan inovasi berbasis kreativitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ***

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *