SEMARANG, obyektif.tv – Festival Bubak Semarang 2025 kembali digelar meriah di Kampung Krapyak, Kecamatan Semarang Barat. Perayaan yang menjadi bagian dari HUT ke-80 Republik Indonesia ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menjadi ruang ekspresi budaya sekaligus sarana mempererat kebersamaan warga.
Camat Semarang Barat, Elly Asmara, hadir langsung dalam rangkaian acara pada Sabtu (30/8/2025) malam. Ia menilai Festival Bubak tahun ini penuh makna filosofis karena melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak, remaja, hingga orang tua.
“Semua unsur masyarakat bisa bergotong royong membuat acara yang luar biasa,” ujarnya.
Elly juga mendorong agar tradisi ini dilanjutkan di tahun-tahun mendatang dengan konsep yang lebih kreatif. Menurutnya, kepemimpinan Ketua RW 04 Tri Subekso menjadi salah satu faktor yang membuat festival berjalan sukses.
“Mas Tri ini orangnya kreatif dan punya jaringan luas, sehingga saya yakin tahun depan acaranya akan lebih besar dan meriah,” tambahnya.
Rangkaian acara hari Sabtu dimulai sejak pagi melalui pameran ruang publik yang berlangsung hingga malam hari. Puncak perayaan ditandai prosesi budaya Kalangwan Ibu Pertiwi berupa pemasangan lampu teng-teng dan penyalaan 80 obor di Jalan Subali X dan XI. Prosesi kolaboratif bersama seniman Rendra Agusta, Sanggar Tresna Budaya, dan warga RW 04 itu menghadirkan suasana kampung yang hangat dan penuh kebersamaan.
Selepas prosesi, pertunjukan jaran kepang dari Grup Kudo Putro Suprobo asal Karangjati–Bergas menambah kemeriahan. Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan atraksi tradisional tersebut hingga larut malam.
Festival Bubak Semarang 2025 pun menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan kreativitas warga mampu melahirkan perayaan budaya yang tidak hanya meriah, tetapi juga bermakna. Harapannya, semangat ini terus terjaga sehingga Festival Bubak menjadi agenda tahunan yang ditunggu masyarakat Semarang Barat. ***
