SEMARANG, obyektif.tv – Malam Jumat (21/8/2025) dini hari menjadi pengalaman berbeda bagi 30 orang yang mengikuti The X Tour – Ghost Tour bersama Komunitas Semarangker. Tur ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Penta K Labs 5 yang digelar di Semarang.
The X Tour – Ghost Tour dikenal sebagai wisata jelajah ke tempat-tempat yang dianggap angker dan kerap dikaitkan dengan mitos penampakan.
Ketua Komunitas Semarangker, Pamuji Yuono, menyebut edisi kali ini dirancang sebagai tur perkenalan bagi mereka yang baru pertama kali mengikuti penjelajahan angker. Rasa penasaran peserta dijadikan daya tarik utama dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Sementara itu, nuansa horor sengaja dikemas lebih ringan agar tetap terasa menyenangkan.
“Yang pertama tadi kita memasuki Lantai dua dari Rumah Hantu Semarangker, kemudian memasuki bangunan-bangunan kosong yang bermitos sering muncul Kuntilanak, Genderuwo, Pocong, Nonik Belanda,” kata Pamuji.

Pamuji menjelaskan, selama penelusuran berbagai pengalaman dialami peserta. Beberapa di antaranya mendengar suara minta tolong dan tangisan, melihat bayangan putih menyerupai kuntilanak, hingga mencium aroma dupa serta bau menyerupai obat serangga. Meski demikian, tur berlangsung aman dengan suasana tegang yang berpadu canda tawa.
“Total semuanya 30 peserta. Sebenarnya kami membatasi 25 peserta, cuma prakteknya tetap lebih,” ujarnya.
Sementara itu, pasangan muda-mudi Vivi Meydiana dan Eric Hartono termasuk di antara peserta yang baru pertama kali mengikuti tur. Vivi mengatakan, rasa penasaran menjadi alasan utama dirinya mengikuti kegiatan ini.
“Ini first time buat kami. Pengalaman baru banget. Ternyata dunia malam itu kayak gini ya, bukan dunia malam dalam arti hiburan, tapi benar-benar dunia malam yang penuh misteri,” kata Vivi.
Eric menambahkan, pengalaman yang diperoleh lebih banyak menghadirkan kesunyian dan atmosfer mencekam dibandingkan penampakan langsung. Keterlibatan mereka kali ini juga dimungkinkan karena lokasi kegiatan lebih dekat, setelah sebelumnya mereka hanya mengetahui aktivitas Semarangker tanpa berkesempatan ikut.
“Tahunya dari Instagram sih. Sebenarnya udah follow lama cuma baru kebagian yang disini. Sebenarnya mau ikut waktu yang di Solo tapi kejauhan, akhirnya ikut daftar yang disini aja,” ujar Eric.
Sebelum penelusuran dimulai, peserta lebih dulu mengikuti prosesi penyemprotan campuran air zam-zam dan daun bidara pada bagian tengkuk oleh tim Semarangker. Ritual tersebut diyakini dapat meminimalisir risiko kerasukan.

Penjelajahan diawali dari lantai dua Rumah Hantu Semarangker di kawasan Kota Lama, yang juga menjadi salah satu wahana garapan komunitas tersebut. Di dalamnya ditampilkan sejumlah benda peninggalan dari makam-makam asli yang tergusur akibat pembangunan jalan tol.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju bangunan tua berusia ratusan tahun, yakni Gedung 1866. Di lokasi ini, peserta diajak menjelajahi ruang-ruang yang dikenal angker. Setiap peserta diarahkan untuk membentuk formasi dan berdiam diri tanpa cahaya selama beberapa menit agar dapat merasakan suasana mistis yang kerap dikaitkan dengan bangunan tersebut. Nuansa semakin dibuat mencekam melalui iringan tembang Jawa Lingsir Wengi, yang dipercaya dapat mengundang makhluk halus.
Penjelajahan diakhiri di Omah Buto, sebuah bangunan yang disinyalir kerap digunakan sebagai tempat pemujaan bagi orang-orang yang mencari keberuntungan.
Lokasi-lokasi tersebut telah lama dikenal dengan cerita mistis mengenai penampakan kuntilanak, pocong, genderuwo, hingga sosok noni Belanda.
Melalui keterlibatannya dalam Penta K Labs 5, ditunjukkan oleh Semarangker bahwa mitos dan kisah horor dapat dikemas menjadi sebuah pengalaman budaya yang edukatif, menghibur, sekaligus tetap menyimpan nuansa mistis yang memikat. ***